Misalnya, hasil uji lab tipe D saja, menujukan bahwa derajat Sosoh hanya 85, padahal seharusnya minimal kualitas medium 95, sementara kadar air untuk standar, minimal adalah 14. Namun, beras Koperasi Konsumen Jember Haromoni Sejahtera (KJHS) hanya jatuh diangka 13.
Bahkan butiran patahnya justru mencapai 40,5 persen, padahal tidak boleh lebih 25 persen. ”Saat pengenalan pengurus, mereka bilang kulitas beras premium, nyatanya produk mereka jauh dibawah medium” sindir sekertaris Komisi B DPRD Jember David Handoko Seto. Jumat (24/6/2022)
Artinya apa yang disampakain kepada Komisi B, diluar ekspektasi. “Kami menilainya ini adalah bentuk penipuan, kepada ASN, beras kualitas medium, tapi dijual dengan harga premium, kalau tidak keliru," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (24/6/2022)
David juga dapat keluhan dari beberapa ASN beras itu tak layak konsumsi. Bahkan katanya, ada yang sudah bayar diawal bulan kemarin, namun sampai hari ini belum menerima beras. “Kami akan kembali meminta konfirmasi ke Koperasi KJHS termasuk juga ke 9 RMU yang ditunjuk,"jelasnya
Lebih lanjut, legislator Fraksi Nasdem ini mengaku, didalam kemasan beras, terdapat kutu hidup berjalan. Tetapi pengakuan pengurus Koperasi KJHS bahwa beras akan mengambil dari petani langsung. "Kalau ada kutu hidupnya, ini kan beras lama, bukan beras baru," katanya.
Oleh karena itu, David akan kembali mengundang Pengurus Koperasi KJHS dan 9 Rice Miling Unit (RMU ), dari 3 KUD dan 6 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). "Kalau ternyata benar memang beras itu tidak sesuai kualifikasi, kami minta uangnya dikembalikan, kasihan ASN," jelasnya
Sementara Ketua Koperasi KJHS Arismaya Parahita tidak bisa dihubungi nomor ponselnya sejak tiga minggu yang lalu. Bahkan pesan whatsapp yang dikirim oleh wartawan media ini, tidak dibalas, hanya centang satu.
Diketahui, 9 RMU yang menjadi mitra kerja KJHS dan memiliki alat diantaranya, Gapoktan Mutiara Tani, Gapoktan Agung Jaya, Gapoktan Mitra Tani Sejati, Poktan Tani Jaya II, Poktan Dewi Sri, Koperasi KTNA Sejahtera, KUD Sumber Alam, KUD Sumber Rejeki, dan KSU Putra Mandiri.
Sebelumnya Ketua Koperasi Konsumen Jember Harmoni Sejahtera (KJHS) mangkir saat di undang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Jember menemukan, untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penjualan beras kepada ASN. (naw/eros).
