Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kelompok Sardar Wisata (Pokdarwis) Tri Bahari Lestari menagih janji Bupati Jember Hendy Siswanto untuk membangun Jembatan menuju Wisata Mangrove Pantai Macema di Desa Mayangan Gumukmas.
Janji itu disampaikan satu tahun lalu, ketika Bupati Hendy menghentikan pembangunan jembatan kayu yang dibuat warga dengan dalih, karena pembangunan itu tidak berizin. Owner Rein Collection itu, menjanjikan akan memasukan infrastruktur ini, di program Pemerintah Daerah.
“Pembangunan Jembatan kayu saat itu, merupakan keinginan warga guna mengembangkan potensi wisata melalui iuran anggota. Namun ditengah jalan, kita dibenturkan kebijakan Bupati, karena tidak berizin”. Kata Sekretaris Pokdarwis Tri Bahari Lestari Paiman, Sabtu (11/6/2022)
Kemudian, pembangunan dihentikan karena menghormati kebijakan bupati, yang katanya sudah masuk rancangan kabupaten. “Pokdarwis menunggu, setahun janji bliau (Bupati Jember)," tambahnya sembari mengingat janji Bupati Jember Hendy Siswanto saat itu.
Guna mengembangkan potensi wisata itu, Bupati diminta menindak lanjuti janjinya. "Sesuai tagline beliau, wes wayahe pariwisata Jember bangkit. jembatan itu, diperlukan untuk akses masuk, bagi pelancong yang ingin menikmati keindahan alam wisata cemara, dan Mangrov,"jelasnya
Sementara, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Siswanto belum bisa memberikan komentar. Karena perlu melihat data terlebih dahulu. "Saya Cek dulu Mas," tanggapnya melalui Pesan Whatsapp.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Muhammad Holil Asyari menilai janji Bupati Hendy itu, masih wacana, kemungkinan masih lama direalisaisikan. "Apalagi itukan belum jelas, kapan waktunya. Apalagi Jember lagi banyak persoalan, ya saling menghargai lah,"tuturnya
Pria akrab disapa Ra Holil ini mengaku rencana pembangunan Jembatan itu, sepertinya belum ada pembahasan di DPRD. "Informasinya dari pak Camat pada masa itu, masih pak Boby katanya sudah ada perencanaan, tapi detailnya saya kurang tahu,"tuturnya.
Saran Politisi Partai Golongan Karya agar jembatan kayu itu dimanfaatkan. "Sambil menunggu yang permanen, itu dimanfaatkan dulu, kan eman, ada potensi, tidak dimanfaatkan. Apalagi pokdarwis itu sudah bersih-bersih, menata. Tapi, saya juga tidak ingin kemudian jadi polemik dan saya rasa itu cuma butuh kebijakan saja mas," katanya. (naw/eros).
