![]() |
| Hard Brahim Selim, wisatawan asal Tunisia, Afrika Utara bersama Founder Tamara Management di Pantai Tanjung Papuma acara Officer Gathering |
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com - Pantai Tanjung Papuma di Kabupaten Jember tak sekadar menawarkan bentang laut selatan yang luas. Di balik ombak Samudra Hindia yang bergulung tegas, pantai ini menyimpan harmoni alam yang membuat siapa pun betah.
Keindahan itulah yang memikat Hard Brahim Selim, wisatawan asal Tunisia, Afrika Utara, saat pertama kali menjejakkan kaki di Papuma. Ia datang bersama rombongan karyawan Tamara Management dalam kegiatan Officer Management.
Sejak tiba di kawasan pesisir selatan Jember itu, Selim merasakan atmosfer yang berbeda dari pantai-pantai lain yang pernah dikunjunginya. Karakter lautnya yang terbuka dan ombak yang kuat. Namun, daya tarik pantai ini tak berhenti pada debur ombak.
Gugusan batu karang besar yang berdiri kokoh di sepanjang bibir pantai, berpadu dengan hamparan pasir putih serta latar hutan tropis, menciptakan lanskap yang terasa utuh dan alami.
“Pemandangan lautnya sangat indah. Tetapi kombinasi antara batu karang, hutan, dan pantainya membuat suasana terasa unik dan alami,” ujar Selim.
Menurutnya, Pantai Papuma masih relatif tenang dan belum dipadati wisatawan. Kondisi tersebut memberi ruang bagi pengunjung untuk menikmati alam dengan lebih leluasa, tanpa harus berdesakan atau tergesa.
Tak hanya alam, pengalaman Selim di Papuma juga diperkaya oleh interaksi dengan masyarakat lokal. Keramahan warga dan pelaku usaha wisata meninggalkan kesan mendalam selama kunjungannya.
“Warganya ramah dan terbuka. Itu membuat kami merasa diterima. Kami bahkan bermain gim bersama, itu jadi hiburan tersendiri. Saya benar-benar happy,” katanya sambil tersenyum.
Kesan manis itu kian lengkap saat Selim mencicipi kuliner laut khas Papuma.
Sajian ikan segar dengan racikan bumbu pesisir, seperti yang ia nikmati di "WR. Sriwulan Pak Mahin", menjadi pelengkap suasana santai di tepi pantai. “Selain orangnya sangat welcome dan ramah, makanannya juga luar biasa,” pungkas Selim. (Wahyu/Eros)


