Translate

Iklan

Iklan

KANTOR DPRD JEMBER DIPASANG PINTU PENGAMAN.

12/18/07, 02:55 WIB Last Updated 2013-01-26T08:53:20Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pertemuan rutin setiap bulan sekali Forum diskusi sejumlah LSM yang konsen terhadap pemberantasan Koropsi, Kolosi dan Nepotisme (KKN) dan persoalan Jember kedepan yang biasa menggunakan ruang Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut terhambat gara-gara pemasangan dan penutupan pintu.

”sebenarnya kami sudah melayangkan Surat, tapi sampai saat ini belum ada jawaban” kata Teguh. ”Saya tidak tahu pak, siapa yang memegang kunci” Papar salah-satu Satpol PP. Menurut Teguh koordinator dan penggagas Forum ini.



Beberapa Lembaga yang tergabung dalam Forum ini adalah IBW, Elpamas, Misi Persada, Gempar, Sakera, Suara Rakyat, Gempur, KKP, Laskar dan lembaga lain serta individu yang konsen terhadap nasib Jember kedepan.

Akibat dari penutupan kantor DPRD Jember tersebut bukan hanya masyarakat dan sejumlah LSM yang tidak dapat mengikuti perjalanan sidang, sejumlah wartawanpun kesulitan mendapatkan informasi jalannya sidang
Berdasarkan pantauan dan informasi yang dihimpun Majalah Gempur. Gedung megah berlantai tiga tersebut terdapat enam pitu dilantai dasar. Sebuah pintu utama, dua pitu samping belakang dan dua buah pintu belakang serta beberapa pintu di ruangan komisi.

Diantara ruangan komisi dipisahkan dua lorong utama dan satu lorong belakang yang memisahkan empat ruangan komisi di lantai dasar dan dua lorong utama dan satu lorong belakang di lantai dua. Masing-masing lorong utama bagian depan itulah dipasang masing-masing dua pintu.

Sedangkan dilantai tiga terdapat ruangan utama yang didesain khusus untuk tempat duduk para undangan dalam sidang paripurna dan pertemuan lain. Menurut keterangan beberapa orang sehari sebelum paripurna digelar masih belum tampak pintu lorong utama dikedua lorong tersebut baik di lantai dasar maupun dan lantai dua

Menanggapi pemasangan dan penutuapan pintu, Madini Faruq Ketua DPRD Jember tidak tahu menahu persolan tersebut ”Itu urusan sekretariat dewan (Sekwan), saya tidak tahu kejadian tersebut” Kilah Gus Mamak panggilan akrap Madini Faruq. Sedangkan sekwan Bambang Harianto sampai berita ini diturunkan tidak berhasil dihubungi.

Menurut Cak Ulum Ketua PKB Jember, menjelaskan bahwa Faraksinya sebenarnya tidak keberatan ruangannya ditempati pertemuan, tidak dikeluarkannya ijin samata-mata karena bertepatan dengan sidang paripurna. Kilahnya. Lebih lanjut Cak Ulum panggilan akrap Miftahul Ulum yang masih berseteru dengan Gus Mamak akibat perpecahan ditubuh PKB tersebut mempersilakan ruangan fraksinya digunakan ”Saya tidak keberatan kok, silakan kalau memerlukan ruangannya” tuturnya.

Sedangakan Menurut Yantit pemasangan pintu tersebut semata-mata hanya untuk memperlancar jalannya sidang dan keamanan belaka ”Karena ruangannya sempit sedangkan jumlah penduduk Jember dua juta lebih. Pasti Lembaba/indifidu juga banyak. Lembaba/indifidu yang tidak di undang itulah dihawatirkan akan menimbulkan kesalahfahaman yang akhirnya dapat mengganggu jalannya bersidangan. Tidak ada maksut untuk menutup akses rakyat, Kita terbuka kok. paparnya.

Sidang paripurna sejumlah LSM ditutup dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya secara bersama sama dan pembacaan Puisi dari Suara rakayaat. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • KANTOR DPRD JEMBER DIPASANG PINTU PENGAMAN.

Terkini

Close x