Translate

Iklan

Iklan

Tanggul Jebol; Ribuan Ha Sawah di Sidomulyo dan Garahan Silo, Kesulitan Air

12/01/10, 23:00 WIB Last Updated 2017-07-22T19:03:04Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tanggul  Sungai Alas Dusun Curahmanis desa Sidomulyo Kecamatan Silo jebol, Sehingga air sungai meuuju desa Sidomulyo dan Garahan terputus. Akibatnya Ribuan Hektar Sawah kedua desa tersebut tak terairi.

Disamping itu ribuan warga yang menggantungan air sungai tersebut kesulitan air bersih. Sebelumnya sungai tersebut mengarah kehutan (sekarang milik Perhutani; red). Agar dapat dinikmati warga, sejak jaman Belanda sungai yang menuju ke Hutan tersebut dibendung dan dibuatlah sungai baru menuju dua desa tersebut.

Jebolnya tanggul yang dibuat sejak 350 tahun lalu itu, karena tidak mampu menerima beban debit air yang sangat tingi, akibat guyuran hujan yang sangat deras. Demikian diungkapkan tokoh masyarakat setempat Ainul Yakin Selasa (30/11) usai kerja bakti bersama ratusan warga. Menurut Ainul Yakin, Disamping menjebol Tanggul, akibat hujan deras tersebut mengakibatkan jebolya Jembatan. tambahnya.

Menurut Ainul Yakin, Selama ini masyarakat bergantung kepada air sungai tersebut, baik untuk mengairi sawahnya maupun kebutuhan sehari-hari seperti MCK dan kebutuhan mandi. Sayangnya pemerintah desa Sidomulyo, Muspika Silo dan pemerintah kabupaten Jember tidak tanggap sama-sekali. Satu-satunya bantuan dan yang pertama kami terima hanya datang dari Nasional Demokrat (Nadem) Jember yaitu berupa bantuan ribuan sak dan air mineral. Tuturnya.

Berbekal peralatan seadanya seperti cangkul, lempak, sak dan bantuan sak dari Nasdem, ribuan masyarakat berbondong-bondong gotong-royong membendung tanggul sungai yang menuju ke hutan tersebut dengan sak yang diisi pasir, bahkan saking paniknya masyarakat sampai menebang pohon untuk membendung tanggul tersebut.

Bendungan ini sifatnya hanya sementara, agar sungai tersebut dapat mengalir kembali kesungai yang menuju ke desa. Namun kami masih hawatir sewaktu-waktu bendungan tersebut akan jebol lagi. Untuk itu saya berharap agar pemerintah segera turun tangan. harapnya.

Roni Toha membenarkan bahwa sampai saat ini tidak ada langkah dan bantuan apapun dari pemerintah untuk menangani musibah ini. Terus terang sungai tersebut adalah satu-satunya sumber penghidupan kami. “Jangankan satu minggu, satu haripun sungai ini macet, masyarakat susah mas”. Jelasnya.

Untuk membendung tanggul sepanjang 100 meter tersebut, kami membutuhkan sekitar 25.000 sak. Sedangkan yang sudah kami pasang berkat swadaya masyarakat dan bantuan Nasdem masih sikitar 10.000 sak. Jadi kami masih membutuhkan bantuan sekitar 15.000 sak lagi untuk memenuhi kebutuhan bendungan tanggul sementara. Keluhnya.

Mensikapi musibah tersebut Ketua Nasdem Jember Gus Sef mengatakan bahwa bantuan ini diberikan semata–mata hanya panggilan nurani semata. Kita merasa prihatin, karena informasi yang kami dapat bahwa kejadian ini luput dari perhatian pemerintah. Terus terang kami bangga kepada masyarakat. Teryata sifat kegotong-royongan masih ada dalam masyarakat.

Berbekal semangat dan bantuan spontanitas dari pengurus Nasdem kami mencoba untuk berbagi. Bahkan kami bersama-sama pengurus Nasdem terjun langsung ke lokasi bersama masyarakat untuk membendung tanggul yang jebol tersebut. Mudah-mudahan bantuan ala kadarnya ini dapat mengurangi beban mereka.

Sementara Kustiono Musri menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tanggap terhadap musibah ini, mestinya dengan kejadian ini pemerintah desa Sidomulyo dan muspika Silo harus segera koordinasni dengan Pemerintah Kabupaten Jember untuk turun langsung. Apalagi menurut informasi yang saya dapat semenjak di bangun ratusan tahun lalu oleh Belanda, tidak sekalipun pernah diperbaiki. (eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tanggul Jebol; Ribuan Ha Sawah di Sidomulyo dan Garahan Silo, Kesulitan Air

Terkini

Close x