Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Panwaslu Jember Jawa Timur periksa Anang
Hernansyah terkait dugaan kampanye terselubung di SMA 2 Jember. Suami Asyanty
yang nyaleg PAN dapil IV Jatim (Jember-Lumajang) ini dicerca 24 materi
pertanyaaan.
“Sebetulnya ini bukan hanya menjadi PR dan tanggungjawab Anang sebagai anggota masyarakat.saja, tetapi juga merupakan tanggungjawab bersama. bagaimana cara meningkatkan animo masyarakat, agar tidak alergi politik, Pasalnya berbicara politik adalah berbicara tentang membangun Indonesia yang lebih baik, satu suara sangat berarti. Suara mereka sangat menentukan”. Kilahnya.
Pemanggilan ini
terkait adanya laporan dugaan dirinya telah melakukan kegiatan kampanye
terselubung di SMA Negeri 2 Jember pada 11 Februari 2014. Anang ikut merayakan
pesta ulang tahun sekolah tempat dia menuntut ilmu semasa di Jember.
Atas kejadian itu Jumat (28/2) digelar rapat gabungan Komisi A dan D DPRD Jember yang dihadiri anggota Komisi A, Komisi D, Kadispendik, Panwaslu, dan Kepala SMAN 2 di Banmus. Anggota Komisi D dari PAN, Abdul Ghafur, mengecam ulah Anang yang hadir di lembaga pendidikan dikatakan sebagai politisi busuk.(Eros/edw).
Upaya pemanggilan
dan kehadiran Anang merupakan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat,
bahwa dihadapan peraturan dan ketentuan semuanya sama. “Sebagai penyelenggara pemilu, kita tidak
akan bersikap diskriminatif atau membeda-bedakan”. Ungkap Ketua Panwaslu Jember
Dimma Akhyar , Selasa (11/3).
Semua keterangan, dari 24
materi pertanyaan yang disiapkan menurut Dimma sudah didapatkan. Selebihnya pengawas,
akan menempuh mekanisme berikutnya, melakukan kajian sebelum diputuskan apakah
betul kegiatan di Sekolah tersebut memenuhi unsure pelanggarannya atau tidak.
“Secara umum kita ingin
pastikan apakah Mas Anang saat itu berada di sekolah, apa saja kegiatan disana,
apakah kehadirannya atas inisiatif sendiri atau diundang. Apakah ada atribut
kampanye , apakah ada kegiatan kampanye”.
Jelas Dimma usai mengklarifikasi Anang sejak Jam 11 sampai jam 12 siang.
Setelah itu akan dikaji,
memenuhi unsure atau tidak. Dari hasil kajian dan keterangan, barulah akan
dipastikan apakah itu memenuhi unsure sebagai suatu kegiatan kampanye atau
tidak sesuai dengan tatacara, mekanisme
dan prosedur ketika datang ketempat pendidikan, tempat ibadah atau fasilitas
pemerintah. “Poinnya kegiatan itu apa kampanye atau tidak”. Pungkasnya.
Ketatangan artis papan
atas kelahiran Jember di Sekretariat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
Kabupaten Jember hari ini merupakan pemanggilan kedua, ketika sebelumnya Anang
tidak bisa datang dikarenakan berbenturan dengan kegiatannya yang padat.
"Aku ditanya soal kedatangan di SMA 2 Jember. Saya datang kesana berdasarkan apa? Apa itu berdasarkan tujuan politik atau tidak...? Bahwa apa yang dilaksanakan Panwaslu melakukan pengawasan ini yang aku sangat apresiasi kepada panwas, ”. Kata Anang Hermansyah setelah menjalani pemeriksaan tertutup di ruangan Sentra Gakumdu kepada beberapa wartawan.
Dalam kesempaten tersebut Anang juga menjelaskan ketidak hadirannya ke Panwaslu sebelumnya dikarenakan kegiatannya yang sangat padat, "aku menemukan tanggal sekarang ini bisa hadir.". katanya
Anang menampik jika kehadirannya di Sekoah tempat ia belajar karena inisiatifnya. "Aku mau datang , karena diundang oleh Jember Interprener Community (JICO). Kehadirannya dalam acara tersebut semata-mata agar pergerakan perjalanan perbaikan di masyarakat berjalan dengan baik. Mengingat tren golput di Indonesia setiap Pemilu cenderung menurun.
"Aku ditanya soal kedatangan di SMA 2 Jember. Saya datang kesana berdasarkan apa? Apa itu berdasarkan tujuan politik atau tidak...? Bahwa apa yang dilaksanakan Panwaslu melakukan pengawasan ini yang aku sangat apresiasi kepada panwas, ”. Kata Anang Hermansyah setelah menjalani pemeriksaan tertutup di ruangan Sentra Gakumdu kepada beberapa wartawan.
Dalam kesempaten tersebut Anang juga menjelaskan ketidak hadirannya ke Panwaslu sebelumnya dikarenakan kegiatannya yang sangat padat, "aku menemukan tanggal sekarang ini bisa hadir.". katanya
Anang menampik jika kehadirannya di Sekoah tempat ia belajar karena inisiatifnya. "Aku mau datang , karena diundang oleh Jember Interprener Community (JICO). Kehadirannya dalam acara tersebut semata-mata agar pergerakan perjalanan perbaikan di masyarakat berjalan dengan baik. Mengingat tren golput di Indonesia setiap Pemilu cenderung menurun.
“Sebetulnya ini bukan hanya menjadi PR dan tanggungjawab Anang sebagai anggota masyarakat.saja, tetapi juga merupakan tanggungjawab bersama. bagaimana cara meningkatkan animo masyarakat, agar tidak alergi politik, Pasalnya berbicara politik adalah berbicara tentang membangun Indonesia yang lebih baik, satu suara sangat berarti. Suara mereka sangat menentukan”. Kilahnya.
Kalau memang berdasarkan
hati nurani dengan jujur bahwa kita datang ke TPS bukan karena dibayar, tetapi
ingin membangun pendidikan politik Indonesia,
“person-person politik Indonesia yang lebih baik inilah yang harus kita
dorong sama-sama. Niatan yang sana itu yang menjadi pikiranku”. tambahnya
Saat ditanya apakah kasus
ini hanya sebagai manufer politik ?.
Secara diplomatis Anang berkilah
bahwa manufer atau bukan manufer bukan suatu hal yang harus saya pikirkan, yang
aku pikirkan adalah bagaimana masyarkat antusias , mengaprresiasi pesta
demokrasi. Bagaimana pesta demokrasi ini bisa improf seluruh masyarakat
Indonesia.
Karena ini berhubungan
dengan ligitimasi dipemerintahan baru. Jadi bila tahun ini yang memilih turun
sampai dibawah 50% berarti legitimasi pemerintahan baru ini berkurang. Ini
preseden buruk bagi perpolitikan di Indonesia. Sehingga akan menjadi
pertanyaaan adalah legitimasi di pemerintahan baru, apakah ini pemerintahan
yang qorum dikehendaki masyarakat atau tidak.
Bahwa pesta demokrasi bagaimana
masyarakat imputnya, masyarakat memiliki pesta demokrasi, bahwa aku akan
menempatkan orang yang siap memilih aku, itu wajar terjadi diera politik. Tapi
aku sadar betul bahwa politik yang dibangun di Jember, Aku melihat person-person di Jember, politikus-politikusnya
bermoral tinggi. Politikus-politikusnya memiliki etika berpolitik dengan
baik.
Anang tidak percaya, jika
sampai beredar bahasa yang tidak dewasa (Politik busuk; red) beredar di
masyarakat, sebelum terbukti dan digedok
palu panwaslu. “Saya tidak percaya itu keluar dari politikus Jember. Kita tidak
boleh terganggu. Karena politik itu harus kita lalui, jangan dianggap
beban. Pungkasnya.
Sebelumnya, Anang
Hermansyah, tidak dapat memenuhi panggilan Panwaslu, Anang meminta penundaan pemeriksaan, dari
yang dijadwalkan semula pada Kamis, 6 Maret 2014, menjadi Selasa (11/3),
karena saat itu dirinya bersamaan dengan
jadwal kegiatannya di Jakarta.
Anang yang berangkat
menuju Kantor Panwaslu Jember di Perumahan Bukit Permai Jalan Padjajaran
Sumbersari dengan naik becak menuju Panwaslu yang berangkat dari rumah kakaknya
yang berjarak sekira setengah kilo meter dikawal sejumlah kader Partai Amanat
Nasional (PAN) dan ketua PAN Jember Evi Lestari..
Usai datang di Panwas
anang yang datang sekitar jam 11.00 memasuki ruangan Sentra Penegakan Hukum
Terpadu (Gakumdu), sejam kemudian sekitar jam 12.00 Anang terlihat keluar dari
ruangan.
Atas kejadian itu Jumat (28/2) digelar rapat gabungan Komisi A dan D DPRD Jember yang dihadiri anggota Komisi A, Komisi D, Kadispendik, Panwaslu, dan Kepala SMAN 2 di Banmus. Anggota Komisi D dari PAN, Abdul Ghafur, mengecam ulah Anang yang hadir di lembaga pendidikan dikatakan sebagai politisi busuk.(Eros/edw).