Penangkapan
terjadi sekitar pukul 12.30 Rabu
(21/5) saat korban
hendak ke Pasar “Saat itu saya bersama Shaleh, teman saya mau ke Pasar Mayang mas, ketika lewat depan Polsek Mayang bertemu Hl dan Jk, karena kenal saya menyapa. Tiba-tiba saya di suruh berhenti
dan ditarik masuk ke dalam Polsek Mayang,” kata Noto Hartono (24), korban penangkapan Senin (25/5)
Masih kata Noto, warga
Desa Seputih Kecamatan Mayang “saat di Polsek saya
dibentak, dicaci maki, dikata-katai kasar habis-habisan mas, bahkan saya di
ancam akan ditembak sambil menunjukkan pistol yang ada di pinggangnya. Maksud
ucapannya saya tidak paham, masalah penipuan jual beli motor di daerah Mumbulsari.
Kemudian dengan tangan di borgol saya dan Shaleh dibawa ke Polsek Mumbulsari.
Di sana saya ditemukan dengan orang yang katanya korban yang saya tipu, padahal
saya belum pernah bertemu dengan orang tersebut, “ jelas Noto.
Di Polsek
Mumbulsari saya diperiksa langsung oleh Kanit Reskrim Pak Prayit, bahkan saya
sempat dimasukan di sel tahanan di Mapolsek Mumbulsari selama 3 jam, dari pukul
14.00 hinnga 17.00 WIB. Kemudian diperiksa lagi hinnga pukul 19.30. Karena
tidak terbukti dan saksi saya dilepas, Pak Prayit sempat meminta saya agar
tidak membesar-besarkan masalah ini.
Setelah pulang dan
saya pikir karena saya warga negara yang baik dan patuh hukum serta harkat dan
martabat saya di injak-injak oleh oknum polisi yang tak bertanggung jawab maka
saya putuskan untuk melaporkan resmi anggota polisi yang sudah menangkap dan
menuduh saya tanpa bukti ke Propam Polres Jember hari Sabtu (23/5) tempo hari,
“ ungkapnya.
KBO Reskrim Polres
Jember Iptu Suhartanto, SH, MM saat diklarifikasi media ini Senin (25/5) melalui
sambungan ponsel terkait pelaporan warga atas dugaan salah tangkap oknum Polres
Jember belum bisa memberikan keterangan karena masih belum ada informasi
terkait hal itu.
Sementara itu saat
wartawan media ini mencoba menkroscek petugas piket Propam yang ada, seperti
pengakuan Noto yaitu diterima oleh Fauzi dan Agung. Saat bertemu dengan Fauzi,
mengatakan bahwa saat itu dirinya lepas piket namun ada di ruangan dan membantu
melayani adanya laporan warga atas nama Noto Hartono.
“Ya memang benar hari Sabtu ada warga melapor
mas, ya kami layani ini tulisan kronoligis yang dibuat
tangan dan ini yang sudah diketik (sambil mennjukkan kertas kronologis kejadian
dan surat laporan yang diketik komputer). Masih di ajukan di meja Kasie Propam,
karena beliau masih
supervisi ke Polsek-polsek mas, tinggal tunggu perintah selanjutnya bagaimana
nanti dikabari lagi, “ jelas Fauzi. (midd)