Akibatnya, cekcok mulut
pun tak dapat dihindarkan, bahkan aksi saling pukul nyaris saja terjadi antara
pengendara motor yang antri dengan operator SPBU setempat. Inisiden ini bermula
saat dua orang operator SPBU yang khusus melayani kendaraan roda dua tiba-tiba
menghentikan layanannya sekitar pukul 08.30 Wib, padahal antrian cukup panjang.
Merasa ditelantarkan,
salah seorang pelanggan menanyakan kepastian waktu istirahat tersebut. Namun
pertanyaan itu dijawab dengan nada kasar oleh salah seorang operator SPBU yang
saat itu sedang melayani pengecer BBM yang antri dengan jerigen .
Keadaan semakin memanas
setelah petugas itu memukul papan pembatas antrian sembari berteriak “kami ini
capek dan lapar, kami juga butuh istirahat dan makan, masak mulai tadi
tanya-tanya terus” teriaknya. Tak terima dengan perlakuan itu, salah seorang
pengendara yang sedang antri, Mujianto, naik pitam dan nyaris memukul petugas
tersebut. Untung saja, aksi itu segera dilerai oleh pengendara lain sehingga
baku hantam pun bisa dihindarkan.
Mujianto mengaku kecewa
dengan layanan petugas SPBU, sebab saat meninggalkan mesin pengisian tak ada
pemberitahuan yang pasti mengenai waktu istirahat, “seharusnya kan ngomong
baik-baik, lalu dijelaskan sampai berapa menit istirahatnya,” kesalnya.
Pria yang bekerja disalah
satu Bank swasat di jember ini menganggap operator menyepelakan pelanggan.
Padahal, menurutnya, banyak diantara pembeli yang antri ini harus harus segera
sampai ditempat kerja mereka, “saya sudah 30 menit lebih antri, kok seenaknya
saja tiba-tiba operator menghentikan tanpa pemberitahuan terlebih dulu,”
keluhnya.
Sementara itu, saat
ditanya mengenai alasan dihentikannya layanan tersebut, Widarti, salah seorang
operator yang melayani pengendara motor, mengaku sedang istirahat, “saya ini
bukan robot, jadi butuh istirahat dan makan,” kilahnya. Malah ia menuding
pelanggan yang dianggapnya membuat ulah itu hanya mencari sensasi saja. (Ruz).