"Sudah empat tahun
belum ada perbaikan," terang Luluk warga Desa Ampel, yang tinggal di jalur
tersebut, Jum’at (5/9). Bahkan menurutnya dengan jalan rusak itu, tidak sedikit
pengendara motor yang terjatuh saat menghindari lubang. “Seminggu ini saja, ada
3 orang yang jatuh,” terangnya, sembari menunjuk lokasi terjatuhnya korban.
"Kalau memasuki musim
penghujan, jalur ini kaya kubangan kerbau saja,” kata Abdurrahman, warga yang
lain. Senada dengan luluk, bapak dua anak ini mengeluhkan respon Pemerintah
Kabupaten Jember, yang dinilainya lamban dalam menangani persoalan rakyat, “Seperti
tidak ada perhatian pemerintah, padahal ini jalur utama yang dijadikan warga
beraktifitas," keluhnya.
Soal jalan berlubang yang
berjarak sekitar 3.5 Km ini memang merisaukan. Sedikitnya ada empat titik jalan
yang diangap warga rusak parah, diantaranya perempatan SDN 1 Dukuh Dempok, Koperasi
Unit Desa Ampel, simpang tiga Jalan Sunan Ampel, depan Ponpes Hidayatul
Mubtadi’in, serta sebelah utara SMPN 1
Wuluhan.
Meski sebenarnya keluhan
warga sudah disampaikan ke aparat pemerintah terkait. Namun hingga kini, belum
ada sentuhan perbaikan sama sekali. Dari keterangan warga, selain membahayakan,
jalan berlubang ini dirasa amat mengganggu. Sehingga beberapa pekan lalu, warga
berinisiatif menutup lubang tersebut dengan batu bata dan material bongkaran
rumah. Meski saat ini, beberapa lubang yang telah diurug itu terlihat kembali
mengaga. (Ruz).