
Ironisnya pemukulan, siwa
Kelas 8A, Yudi Supriyanto oleh oknum guru berinisial QM yang terjadi pada Hari
Rabu (28/1), di Ruang Klasnya, Sa’at pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Tak
terima anaknya jadi sasaran, orang tua korban, Kasiyanto, Kamis (29/1) datangi Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Negri II Jember.
Namun keinginan Warga Jl,
Maggar Kelurahan Gebang, kecamatan Patrang
untuk mencari informasi kejelasan dari pihak sekolah terkait oknum Guru
yang diduga melakukan pemukulan tidak menuai hasil. Pasalnya sekolah baru
mendapat kabar dari guru dan belum memanggil oknum guru yang bersangkutan.
Pernyataan tersebut juga disampaikan Ahmat Mahin Wakil Kepala
Sekolah Yang didanpingi Abi Sholeh Kesiswaan, kepada beberapa media, bahwa ia
baru tadi pagi mendapatkan kabar dari guru-guru, terkait kasus pemukulan, namun
masih belum sepat memanggil QM dalam rapat dewan guru “ Jelasnya
Korban Yudi Supriyanto
menjelaskan bahwa Kronologi kejadian, pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,
Sa’at itu temanya yang bernama Naufal Alfarizi telah dilempar saldal, namun
tidak tau siapa yang melempar, yang ia ketahui Naufal kembali melemparkan
kepada teman yang lainya “ Jelasnya
Lanjut Yudi, agar tidak
melakukan hal tersebut, ia berinisiatif mengambil sandal tersebut, namun niat
baiknya malah menjadi bomerang, Ketika QM melihat memegang sandal, saya dipukuli
dibagian kepala dan Leher, tak berhenti disitu sang Guru masih mencubitinya. “
Urainya
Bahkan Jelas Yudi, karena
dianggap melawan Guru, QM Menantang “ Kalau tidak Menerimakan Laporkan Kepada
Polisi” Pungkasnya.
Sementara Naufal Alfarizi,
Teman sekelasnya mengakui perbuatanya, bahwa ia yang telah melakukan pelemparan
saldal tersebut, karena ia sebelumnya juga kena sasaran pelemparan sandal teman
yang lain “ Pengakuanya
Kecurigaan Kasiyanto (41),
ketika anaknya menangis sepulang dari sekolah mengeluh Kepalanya Pusing-pusing
dan lebam di pipi sebelah Kanan serta Lehernya, Selidik punya selidik, Korban
menceritakan kejadian yang dialaminya, bahwa anak telah menjadi Korban
Pemukulan QM, guru Bahasa Indonesia “ Ungkapnya
Masih Lanjut Kasiyanto,
Maksud dan Tujuanya Ke Sekolahan untuk mengklarifikasi, namun tidak mendapatkan
penjelasan, ia masih menunggu itikat baik sekolah dan QM, Dengan harapan
meminta Ma’af secara kekeluargaan, Sebelum Keluarga bertindak untuk melaporkan
kepada pihak Kepolisian “ Pungkasnya