Translate

Iklan

Iklan

Pertumbuhan Sektor Pertanian Dan Perikanan Jember Menurun

2/24/16, 22:42 WIB Last Updated 2016-03-20T15:49:15Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bupati dan Wakil Bupati, Rabu (24/2) hadiri Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun anggaran 2015 di Gedung DPRD Jember

Bupati dr Hj. Faida, MMR dan Wakil Bupati Drs.KH.A.Muqit Arif yang tiba sekitar pukul 09.30 langsung menuju lantai dua ruang Transit VIP. Sekitar pukul 10.00 seluruh undangan dari anggota DPRD, Forpimda, Kepala SKPD, Camat, Lurah, Pimpinan Organisasi Massa, LSM serta media massa memasuki ruang sidang utama.

Dalam  laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dihadapan anggota DPRD Jember dan seluruh undangan yang hadir. Bupati Jember dr Faida menyampaikan paparannya bahwa pertumbuhan ekonomi di kabupaten Jember secara umum baik.

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6,15 persen. “Sedikit melambat dibanding tahun 2013 mencapai 6,22 persen,” kata Faida. Dimana untuk pertumbuhan ekonomi  tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 13,24 persen. Disusul lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,08 persen.

Rata-rata pertumbuhan sector lain juga diatas 6 persen seperti lapangan usaha Listrik dan Gas (8,58 persen), lapangan usaha Industri Pengolahan (7,66); Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (6,29); Transportasi dan Pergudangan (7,91); Real Estate (6,55). Juga Jasa Perusahaan (7,33),  Jasa Pendidikan (7,05); Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial (6,75) dan Jasa lainnya (6,64).

Sedangkan yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang hanya tumbuh 3,54 persen. Angka ini lebih melambat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 4,14 persen. Hal ini dikarenakan kombinasi naik turunnya produksi dari subsektor tanaman pangan, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan. lanjutnya.

Angka Indeks Pembangunan Manusia juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. “IPM tahun 2010 sebesar 64,95 sedangkan tahun 2014 sebesar 67,07,” jelas Faida. Hal ini menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Jember termasuk dalam kategori menengah atas. IPM sendiri dipengaruhi oleh Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan, dan kualitas hidup yang layak atau Indeks Daya Beli.

Kondisi tiga komponen tersebut di meningkatnya Angka Harapan Hidup menjadi 63,91 pada tahun 2014. Indeks Pendidikan mengalami peningkatan menjadi 71,13 pada tahun 2014. Sementara Indeks Daya Beli mengalami menjadi 65,24 pada tahun 2014.

Bupati memaparkan kondisi perekonomian Kabupaten Jember yang tumbuh positif. ”Pertumbuhan ekonomi Kab.Jember positif sejalan dengan yang terjadi pada level nasional maupun regional Jawa Timur,” papar Bupati yang baru dilantik Gubernur Jatim Sukarwo, di Surabaya Rabo 17 Pebruari 2016.

Diakhir pemaparannya, Bupati mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Jember. ”Kami mengajak dan memohon dukungan, dari segenap anggota DPRD Kabupaten Jember, untuk bersama-sama membangun sinergi, bahu-membahu, bergandengan tangan, menuju Jember yang lebih baik,”ujarnya.

Dikonfirmasi mengenai rendahnya pertumbuhan sector pertanian, Bupati Jember, menuturkan sektor pertanian, peternakan, peruhatanan dan perikanan merupakan potensi terbesar di Kabupaten Jember. Namun dalam beberapa tahun terakhir sektor ini belum tergarap secara maksimal,” jelasnya.

Untuk itu selama lima tahun ke depan, dirinya bersama Wakil Bupati akan memfokuskan pembangunandan pengembangan sejumlah sektor tadi. Untuk sektor pertanian, Faida mengaku telah menyiapkan strategi khusus. “Yakni dengan cara melakukan intensifikasi dan pengolahan produk pertanian,” ucap Faida.  

Diharapkan dengan adanya upaya-upaya itu, sektor pertanian menjadi daya ungkit perekonomian di Kabupaten Jember. Faida mengaku nantinya akan melanjutkan pembangunan Bupati periode sebelumnya terhadap sektor yang pertumbuhan ekonominya sudah baik. Seperti sektor konstruksi dan sektor industri.

Ketua DPRD, HM. Thoif Zamroni menjelaskan meski 2015 dilaksanakan Bupati sebelumnya dan Penjabat (Pj) Bupati, sesuai aturan penyampaian nota pengantar LKPJ atas penggunaan anggaran Tahun 2015 tetap dilakukan oleh Bupati baru.

Untuk membahas LKPJ ini, DPRD akan membentuk pansus sehingga bisa bekerja optimal. “DPRD akan membentuk dua Pansus yang bertugas membahas penggunaan anggaran di Tahun 2015, Pansus ini akan dibentuk dalam sidang paripurna internal setelah Penyampaian LKPJ oleh Bupati.,” ucap Thoif.  (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pertumbuhan Sektor Pertanian Dan Perikanan Jember Menurun

Terkini

Close x