
Dua lainnya memasuki ruang tahanan. seorang tahanan disandra dan
ditodog senjata api, akibatnya kondisi dan situasi di Mapolres mencekam. Kapolres
Jember AKBP Sabilul Alif, SH, SIK, Msi, yang memimpimpin pasukan langsung memerintahkan
anggotanya siaga dibeberapa titik lokasi.
Kemudian, polisi meminta teroris menyerah dan melepaskan sandera,
namun tidak digubris, bahkan mereka berteriak seraya melepaskan tembakan membabi
buta. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, terpaksa para siniper yang
dipersiapkan mengeluarkan tembakan dan melumpuhkan dua anggota teroris itu.
Termasuk dua teroris lainnya yang berada di Pos Penjagaan juga
berhasil dilumpuhkan. Dua anggota teroris yang menyandera tahanan, tewas di
halaman Mapolres. Polisi langsung melakukan olah TKP dan kondisi aman dan
sitisuasi kembali normal.
Semuanya itu hanyalah Simulasi
Penanganan Teroris Serang Mapolres, Jember Itulah
gambaran simulasi penangan terorisme yang dilakukan Polres Jember. Menurut
Sabilul, aksi terorisme bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, termasuk di
Mapolres Jember.
“Simulasi ini sebagai Respon Polres Jember setelah terjadinya
Kotak senjata antara Anggota Kepolisian dengan Teroris di Jalan MH Tamrin
Jakarta, dengan latihan ini jajaran anggota Polres Jember bisa bertindak cepat
dan mengerti apa yang harus dilakukan dan tindakan cepat.”Tegas AKBP M Sabilul
Alif
"Agar Jajaran Pores Jember Sigap, Cepat dan tanggap serta
tau apa bila ada serangan gerombolan teroris, mendadak, Karena itu, kita
melatih anggota kita bagaimana langkah-langkah menghadapi teroris," ungkap
Sabilul di sela-sela simulasi.
Sejauh ini, Tambah Sabilul, simulasi yang dilakukan cukup baik.
"Hanya ada beberapa yang perlu diperbaiki. Dan simulasi ini, akan terus
kita lakukan," tegas Sabilul. Dirinya berharap peristiwa di Indonesia
tidak terjadi lagi. "Semuanya pasti berharap situasi aman
terkendali," Pungkas Sabilul.(edw/yond)