Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Penderita HIV/AID di kabupaten Jember sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan sudah bisa
dikatakan daerah teriveksi HIV/AID terbesar ke 3 se Jawa Timur, setelah kota Surabaya
dan Malang.
Untuk itu
kami bersama tim Relawan, berupaya semaximal mungkin melakukan pendataan, mengintensifkan, dengan melakukan tindakan cepat. Memang
mencari warga yang terdampak sangat sulit karena mereka sangat merahasikan mungkin
malu atau Karena takut di kucilkan” Pungkasnya. (jok/eros)
Pasalnya Jumlah yang terinveksi meningkat
tajam, berdasarkan
data Dinas Sosial yang diambil dari Dari
Klinik VCT RSD Dr Soebandi Jember, warga terdampak HIV/AID mencapai 2250 orang, namun
dalam hitungan hari, masyarakat Jember yang terinveksi HIV/AID meningkat hingga tembus 2.309 orang.
’’Meningkatnya HIV/AID bagaikan fenomena Gunung Es dan
sangat mengejutkan semua pihak, hal tersebut diluar dugaan kita semua”. Demikian disampaikan Kabid
Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkab Jember Bambang Rudiyanto kepada sejumlah media Kamis (14/4).
Menurut
Bambang , untuk menditeksi masyarakat yang terdampak, awalnya
sangat sulit, namun melalui kerja keras Tim Relawan
Dinsos Jember, yang dibantu masyarakat peduli HIV/AID untuk
melakukan pendekatan terhadap para penderita akhirnya bisa di ketahui.
Yang paling banyak terinveksi adalah kaum Hawa, dugaan sementara, akibat
pergaulan bebas, justru yang mengherankan lagi para kaum Hawa yang terdampak penyakit
tersebut kebanyakan berada di Wilayah Selatan, seperti Puger, Ambulu serta Desa dan kecamatan lain.
Di akui oleh Bambang, ’’masih
banyak masyarakat Jember yang terdampak/terinveksi HIV/AID yang jumlahnya mencapai
lima-enam ribu orang, ini kejadian yang sangat
luar biasa sekali dan harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.