
Untuk
mewujudkan mimpinya Perusahaan milik daerah itu terus gencar melakukan Road Show mempromosikan produknya, Ke Kantor-kantor Kecamatan, Roudshow diawali Selasa (5/4) dari Kecamatan Kaliwates bersama para pedagang Warkop
dan didukung Para Lurah.
Raodshow perdana ini dihadiri
para pedangang Warkop dan pedagang kecil serta di dukung oleh lurah , se
Kecamatan Kaliwates seperti lurahSempusari, Suyono, Kaliwates A Qusairi,
Tegal Besar Imam Tohari, Kebon Agung Sulianto, Jember Kidul Suwarno, Mangli
Totok
Untuk melatih pedagang
memproses pembuatan Coffe Latte Espresso cappuccino,
Perusahaan mendatangkan Barista ahli khusus pembuatan Kopi
secara modern. “perbedaan latte dengan cappucino. Latte adalah
espresso dalam kombinasi dengan susu yang dihangatkan dengan uap air (semacam
dikukus).”Jelas Triyogo
Café
latte adalah campuran antara espresso dan susu cair dengan perbandingan
1:2. Jadi 1/3 bagiannya adalah kopi, sedangkan 2/3 bagiannya adalah susu
cair. Jika dibandingkan dengan cappuccino, café latte ini lebih ringan rasa
kopinya, karena lebih banyak mengandung susu.”Ungkap GM Hotel Green Hill Jember ini
Menurut
Plt Direktrur PDP Ir Mirvano, PDP akan memproduksi 14 ton dalam sebulan,
sedangkan untuk kemasan akan menyesuaikan dengan permintaan. Sedangkan untuk
pemasaran akan berkerjasama dengan Camat, Lurah dan Wakop diwilayahnya
akan diberi bimbingan teknis untuk dijadikan mitra PDP.” Urainya
Untuk
itu perlu peran aktif para
Camat dan Lurah/Kepala Desa, “Sesuai peritah bupati seluruh dijajaranya untuk
menggalakan produk local, harus bener-bener bisa menikmati dari pada Kopi
Kahyangan, yang bisa dinikmati maniak kopi dikalangan menengah kebawah.” Papar Camat Kaliwates Widayaka.
Sebelumnya
Bupati Jember mengintruksikan Setiap tamu-tamu harus disuguhi kopi asli jember, kita punya kopi sendiri,
tentunya penyajian kopi nanti juga dikemas dan disajikan ala cafe yang lebih
modern,” ujar Bupati Jember sebelum acara sertijab Direktur PDP dari Dirut
Sujatmiko ke plt. Dirut Ir. Mirvano, Selasa (22/3) lalu.
Faida berharap kopi
jember benar-benar memasyarakat hinggake gerai-gerai masyarakat,
“jangan hanya di lingkungan perusahaan saja, tapi ciptakan warung rakyat serta
yang bisa menyajikan kopi khas jember, nanti kita rumuskan nama kopi asli
jember, nama Jember harus tercantum dalam kemasan,” ujar dr. Faida.
Bupati, terus
mendorong produksi hulu-hilir minuman berwarna pekat tersebut dengan
mengampanyekan konsumsi kopi lokal. Menurutnya, potensi produk serta kualitas tak
kalah. “Tinggal bagamaina cara pengolahan serta pengemasannya sehingga kopi
produk Jember bisa naik kelas serta memiliki nilai jual,” ujar Faida.
Bahkan
dalam Launching kopi Khayangan pada Sertijabitu, Bupati siap
menjadi ujung tombak marketing segala produk lokal Jember, termasuk produk
olahan kopi tersebut. “Sehingga
masyarakat kita kompak untuk menggaungkan bahwa Jember adalah kota kopi,”
tandasnya.
Sebagai wujud
keseriusannya, Faida berencana akan memodernisasi seribu warung kopi rakyat,
dengan memberi pelatihan terlebih dulu kepada para pengelola warung kopi yang
akan dilatih oleh kelompok muda barista Jember, dengan sistem berjaringan.