
Jasad pria asal Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo,
yang juga sekaligus sebagai orang tua (ayah) dari Farhan itu ditemukan
mengapung oleh nelayan di perairan Grinting Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo sekitar pukul 12;00 Wib.
Setelah dilakukan identifikasi, keluarga memastikan jazad tersebut adalah
Khalid Asy'ari. Selain mengenali kaos korban, keluarga
korban juga mengenali ada tanda bekas
luka pada jari kelingking tangannya. Demikian diungkapkan Kordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono
Kepala bidang penanggulangan Bencana BPBD Situbondo, Gatot mengatakan, Setelah
Tim Gabungan mendengar infomasi, Basarnas
serta Pusdalops BPBD, Tagana, Polres, Kodim Situbondo lamgsung melakukan
kaji cepat untuk melakukan
koordinasi dengan Polsek, Koramil Paiton, BPBD Probolinggo & Kamla Paiton.
"Jenazah Khalid ditemukan kurang lebih di 3 Mil dengan waktu tempuh 45 menit, Pergi Pulang TKP dari bibir pantai Pesisir TPI
Sumberanyar. Proses tiba didaratan bibir pantai kurang lebih 15.30 Wib, Jasad korban dievakuasi ke RSUD Besuki dengan menggunakan Mobil Ambulance PMI Kraksaan -
Probolinggo", ujar Gatot.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana
Daerah Situbondo Taufik Hidayat menghimbau kepada seluruh masyarakat Situbondo
khususnya warga yang ada di pesisir, hendaknya waspada dengan gelombang tinggi dan
angin kencang yang tidak bisa diprediksi, potensi akan terjadi bencana.
Diberitakan sebelumnya, dua
pemancing bapak dan anaknya,
Selasa ( 11/7) hilang di perairan pesisir desa Silomukti kecamatan Mlandingan, Dua orang diketahui bernama Kholid
Ashari (47) bersama anaknya, Farhan (10) warga Desa Silomukti, Kecamatan
Mlandingan Situbondo.
Hilangnya kedua
keluarga itu diketahui
saat
ditemukannya perahu kecil yang tidak ada orangnya oleh nelayan setempat.
Sehingga mereka mencari
tahu pemilik perahu yang mengambang tersebut. Kabar, dengan cepat menyebar
sehingga diketahui warga yang sedang memancing tidak kunjung pulang. (Edo)