
Perayaan
peringatan Hari Santri Nasional (HAN) yang jatuh tiap 22 Oktober tahun 2017 di
Jember ini digelar selama dua hari, mulai Jumat (17/11/2017) ini merupakan
tahun yang ketiga sejak ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
pada 2015 tahun lalu.
“Peran
santri sangat besar dalam penjaga persatuan dan kesatuan bangsa, oleh karena
itu, Pemkab akan melatih santri dengan ekonomi kerakyatan dan mendirikan pusat
kesehatan di pesantren” Demikian ungkap Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR pada upacara
pelepasan kirap HSN di Alun-alun Jember.
Pelatihan
ekonomi bagi santri menurut Faida, dimaksudkan agar santri bisa mandiri, tidak hanya itu, sedangkan
pendirian Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) di setiap pesantren yang ada
di Jember dengan petugas dan obat-obatan yang di tangani oleh Dinas Kesehatan.
“Santri,
benteng terakhir persatuan dan kesatuan Bangsa, sudah seharusnya pemerintah
hadir ditengah-tengah santri, agar kelak dapat menjadi bekal saat terjun di
masyarakat dan mandiri, pendirikan Puskestren, tenaga dan operasionalnya yang ditangani
Dinas Kesehatan, guna menjaga kesehatan santri” jelasnya.
Untuk
pendirian Puskestren, akan di pilih pesantren yang memiliki santri 500 lebih,
dan keberadaan puskestren ini bisa juga melayani masyarakat umum di sekitar
pesantren, “Pesantren yang akan menerima fasilitas pendirian puskestren adalah
pesantren yang memiliki santri diatas 500,” tmabah Faida.
Menurut
ketua PCNU Jember sekaligus penanggun jawab kegiatan Hari Santri Nasional Kabupaten
Jember, KH. Abdullah Samsul Arifin bahwa Kegiatan HSN adalah sebagai berikut, yaitu
Musabaqoh Tilawatil Qutub, Orasi Kebangsaan dan Hadrah Kebangsaan.