Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Atraksi bambu gila dalam pertunjukan Reog
Ponorogo Singo Bolang Kertodiharjo yang digelar di Jember pada hari Minggu (2/9/2018)
pagi merenggut satu korban jiwa.
Mantan
Kasat Intelkam Polres Banyuwangi ini menambahkan, pihak keluarga tidak bersedia
dilakukan autopsi dan ingin jenasah secepatnya dibawa pulang untuk dimakamkan
dan menerima dengan ikhlas kematian korban, sehingga membuat surat pernyataan
tidak bersedia dilakukan outopsi. (edw).
Korban yang meninggal
di tempat kejadian perkara (TKP) Lapangan Bangsalsari diakhir pertunjukan tersebut bernama Moh. Khoirul
Aminuddin, (17) asal Dusun Kedungsuko, Desa /Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.
Demikian disampaikan Kapolsek
Bangsalsari AKP Putu Adi Kusuma, Senin (3/8/2018).
"Korban dalam kejadian
sekitar pukul 17.00 wib itu adalah berasal dari seorang penonton, saat ia mengukuti
atraksi bambu gila, atraksi bambu gila merupakan rangkaian pentas Reog Ponorogo
dan dilaksanakan pada sesi terakhir." Jelas Kapolsek Bangsalsari
Masih kata Putu Adi
Kusuma, Saat atraksi ini berlangsung seorang kru reog bernama Agus Yulianto
(35) menawarkan kepada penonton siapa yg mau ikut atraksi bambu gila. “Saat
tersebut ada 10 (sepuluh) penonton yg bersedia ikut, salah satunya yang ikut
adalah korban”, jelasnya.
Menurut saksi, Atraksi
ini sebenarnya trik, tidak ada ilmu, ketika bambu dengan panjang 4 m dipegang
secara bersama-sama oleh beberapa orang dan ditarik-tarik saat bersamaan,
memang akan terasa berat. "Pada saat itulah koban, tidak kuat menahan dan
terjatuh." ungkap Putu Adi Kusuma
Sementara menurut Keluarga
korban, bahwa korban mempunyai riwayat jantung lemah, dan saat itu korban
diam-diam ikut atraksi tersebut tanpa ijin dari orangtuanya (ibunya) yang ikut
juga menonton , dan saudaranya saat dilokasi juga sudah mengingatkan namun
tetap memaksa.