
Kemaran bernada kekesalam mereka ungkapkan dalam
sejumlah poster seperti, "Kami Tersinggung Dengan Puisi Mbak Neno", "Istighfar Mbak
Neno", "Mbak Neno ini Pilpres Bukan Perang Badar", serta poster
kecaman lainnya dibentangkan pada pertemuan rutin Muslimat NU di Desa Kamal,
Kecamatan Arjasa.
Ketua
Muslimat NU Cabang Jember Emi Kusminarni mengakui
bahwa suasana jelang
Pileg dan Pilpres saat ini memnas, namun diharapkan
tidak terseret
arus yang digulirkan pihak lain. "Suasana sekarang memang
panas, tapi jangan sampai kita ikut kepanasan. Beda pilihan itu sudah
biasa," ucapnya Minggu (24/2/2019).
Muslimat
NU sendiri kata Emi, selalu menyikapinya dengan hati dingin. "Karena
sejatinya organisasi ini mengajarkan kerukunan, kedamaian. Kalau pun ada
puisi-puisi yang ternyata sudah keluar dari rel-nya ngajakin perang ini kan
lucu. Ini Pilpres sudah biasa kita lakukan setiap 5 tahun sekali," jelasnya.
Menurutnya Pilpres tidak perlu dijadikan ajang mencari lawan.
"Biasa saja," Semuanya, Capres adalah calon luar biasa. Masyarakat sudah
harus cerdas, track record masing-masing kandidat. Kalau pun ada hal yang tidak
baik dari kubu mana pun ya kita harus bijak menyikapi," imbuhnya. (edw)
Berikut
ini petikan bait yang diduga memantik kegaduhan di masyarakat.
"Jangan,
jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena
jika Engkau tidak menangkan
Kami
khawatir ya Allah
Kami
khawatir ya Allah
Tak
ada lagi yang menyembah-Mu."