Translate

Iklan

Iklan

Dam Jebol, Dua Tahun Lahan Pertanian di Jember Kesulitan Air

3/31/19, 18:46 WIB Last Updated 2019-03-31T12:48:25Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Para petani di Jember keluhkan sulitnya air, pasalnya sejak Dam Slawu Sungai Kali Jompo jebolnya dua tahun lalu, air sungai tidak bisa lagi dialirkan ke persawahannya.

Sambil menunggu perbaikan dari Dinas PU Binamarga Dan Sumberdaya Air Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, puluhan warga RT; 03 / RW; 05 Lingkungan Krajan, Kelurahan Salwu, Kecamatan Patrang, tak bosan lakukan kompak kerja bakti membuat bendungan secara swadaya.

Padahal dulu air sungai mengalir deras sawah, sejak jebolnya dam Slawu, dua tahun lalu, air tidak lagi  bisa mengairi sawah lagi, karena kami butuh, terpaksa warga melakukan kerja bakti membendung dam itu secara menual, agar air bisa mengalir ke lahan pertanian.

“Meski upaya ini tidak bertahan lama karena terbawa derasnya aliran sungai Kali Jompo dari atas, namun masyarakat berupaya  memecah sungai menjadi dua aliran "Agar air bisa mengarah ke kanal dan air mengalir untuk lahan pertanian," kata Umar, Ulu-ulu banyu (Petugas pembagi air).

Upaya ini, katanya, sementara, karena hanya menggunakan bambu dan tumpukan batu, warga berharap pemerintah segera memperbaiki. "Saya mas bersama warga membikin bendungan ala kadarnya memakai bambu yang di potong potong untuk menutupi sebagian air supaya air bisa ngalir," harapnya.

Padahal menurutnya warga sudah sering melaporkan  pada pihak-pihak terkait. "saya selama jadi ulu ulu dan pernah melaporkan kepihak pengairan memintak bantuan sampai sekarang tidak ada jawaban dan kapan mau di bangun," katanya 

Untuk itu Ia berharap pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, dan meminta  Bupati dr Faida, atau Pemerintah Provinsi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa agar segera turun ke lokasi, untuk sedikit perhatian agar Warga bisa bertanya apa sudah masuk dalam perencanaan di tahun 2019 ini.

Menanggapi keluhan itu, Perwakilan PU Binamarga Dan Sumberdaya Air Propinsi, Koordinator Wilayah SDA Patrang Gandi Yasid, mengaku pihaknya sudah mengajukan untuk diperbaiki sejak tahun 2018 dan terakhir awal 2019 juga menyampaikan hasil Musrenbang ke Kantor Pusat Surabaya.

"Dam Jaki memang sudah lama kena banjir bandang tapi sudah kami beri bronjong untuk mengarahkan arus aliran air sungai ke intik, (pengambilan) air, dan itu sudah dua tahun belakangan kami usulkan, yang berhak menentukan adalah kantor pusat,' katanya saat dihubungi melalui telephon selulernya. (edw).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dam Jebol, Dua Tahun Lahan Pertanian di Jember Kesulitan Air

Terkini

Close x