
Pasalnya sebelum para peternak ini
memperoleh keberhasilan, para peternak lebih banyak mencari pasar sendiri. “Saya bangga. Akhirnya sinergisitas dan kolaborasi
membuahkan hasil,” jelas bupati usai bertemu tiga peternak itu di Pendopo
Wahyawibawagraha, Senin (08/4/2019).
Keberhasilan tersebut,
merupakan wujud sinergisitas dari pemerintah pusat hingga kabupaten bersama
kelompok peternak.
“Di tahun 2018, kita berhasil mengekspor
6.000 domba dengan harga yang memuaskan,” ucap bupati kepada sejumlah wartawan.
Keberhasilan itu telah
juga diterapkan kepada peternak pemula. Mereka mendapatkan pendampingan
pembiayaan dan pendampingan dari Dinas Peternakan. “Mereka berhasil, setahun balik modal bahkan ada
lebihnya,” ujar perempuan berlatar belakang dokter ini.
Meski demikian, masih
banyak peternak yang sendiri-sendiri, mereka
ini akan digabungkan. “Supaya mereka tidak rugi dan mencari pasar sendiri dan
bargaining harganya menjadi lemah sehingga tahun 2019 pasar ekspor menjadi lebih luas lagi dan
stabilitas harga terjadi, serta jumlah
ekspor domba berlipat.
Menurut Ketua Asosiasi Ekspor
Domba Jember Agus Sholehul Huda bahwa penghargaan
peternak milenial pendukung ekspor akan diberikan di Makassar 10 April 2019
oleh Kementerian Pertanian. Tiga orang
peternak berprestasi pemasok ekspor komoditas domba itu yakni Agus Sholehul,
Shafiya Rifqi, dan Edi Susilo.
Agus Sholehul mengatakan,
proses mendapatkan penghargaan ini dimulai dari tahun 2017. Proses verifikasi
kemudian dilakukan pada tahun 2018. “Ekspor domba
ke Malaysia ini sebagai salah satu yang mendapatkan harga yang baik atau
peningkatan nilai jual,” terangnya.