
Diantaranya di SMPN 2 Jember, SDN
Jember Lor 3, SDN Slawu 3, dan SMPN 7 Jember. “Hari ini Jember siap
melaksanakan UNBK ntuk tingkat SLTP dan USBN untuk tingkat SD baik Negeri
maupun Swasta,” terang Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jember Dr H Edy
Budi Susilo Msi.
.
UNBK untuk SMP akan
berlangsung tanggal 22-25 April 2019 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Sedangkan untuk USBN tingkat SD berlangsung
pada tanggal 22-24 April 2019 dengan mata pelajaran, Bahasa Indonesia,
Matematika, dan IPA.
Menurutnya untuk persiapan telah
dilakukan, SOP juga telah dijalankan. “Sehingga siapa berbuat apa, tahapannya bagaimana, sudah
dijalankan seperti di SMPN 2 hingga SMPN 7, tim
kita bergerak memonitoring, seluruh pejabat struktural untuk menemukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan SOP,” imbuh Edy.
Pelaksanaan ini juga menggandeng
PLN dan Telkom. “Kalau toh misal ada pemadaman, kita sudah antisipasi. Misal
hari ini di SMP 7 disiapkan genset dengan kapasitas 50.000 watt, jika terjadi
pemadaman dalam 2 menit langsung bisa dihidupkan, berkoordinasi dengan telkom
supaya tidak terputus jaringannya,” jelasnya.
Untuk SD yang masih
berbasis kertas, naskah ujian sudah didistribusikan mulai hari Jumat ke Polsek
setempat di 31 Polsek se Kabupaten
Jember. Pagi ini sudah diditribusi ke sekolah sesuai gugus tugas yang dibagikan
dalam keadaan masih tersegel.
Lembaga sekolah yang
menyelenggarakan UNBK sebanyak 560 SMP, terdiri dari 335 SMP negeri dan MTS
negeri / swasta sebanyak 225. Jumlah siswa yang menjadi peserta sebanyak 35.154
siswa.
Untuk sekolah dasar, baik negeri maupun
swasta, sebanyak 1.429 lembaga, dengan jumlah peserta 38.677 siswa.
“Mengenai UNBK, sesuai
dengan komitmen Pemerintah Daerah, tahun ini kita siap melaksanakan UNBK 100
persen di Kabupaten Jember. Dari total 560 Lembaga semuanya sudah siap untuk
menyelenggarakan itu,” tegas pria yang murah senyum ini.
Untuk menyelenggarakan 100 persen,
diakui Edy, masih belum semua lengkap. Terdapat tiga kategori, yaitu 52 sekolah
mandiri, dengan peralatan lengkap. “Sedangkan yang
tidak lengkap, kategori menggabung atau gabung yaitu 20 siswa SMPN 15 dan 29 siswa SMPN 4 Sumberjambe gabung di SMP 7,” jelasnya.
Bagi mereka yang
menggabung dibagi tiga sesi. Untuk kategori menumpang, jelas
Edy, SMP meminjam sarana ke SMA yang memiliki sarana. “Nanti
harapannya, ketika mereka lulus, mereka sudah familiar, maka mereka juga bisa
menjadi siswa di SMA itu. Jadi, pola sinerginya seperti itu,” ungkapnya.