Translate

Iklan

Iklan

Sekolah di Bondowoso Dilarang Belajar Tatap Muka, Ini Alasannya.

8/02/21, 18:11 WIB Last Updated 2021-08-15T09:16:40Z

Bondowoso, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Bondowoso, Dr Sugiono Eksanto, MM mewajibkan seluruh siswa ikut program vaksinasi.

Jika tidak sampai 100 persen, sekolah itu tidak boleh (dilarang) mengadakan belajar tatap muka terbatas. Hal itu dilakukan lantaran masih banyak pelajar tidak mau divaksin, sementra banyak orang tua dan siswa yang keberatan, termakan isu hoax bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian.

"Syarat belajar tatap muka, pertama semua guru dan murid harus sudah tervaksin dengan menunjukkan sertifikat vaksin. Ini saya wajibkan ke semua sekolah. Jika tidak, maka tidak boleh ikut pembelajaran tatap muka terbatas nantinya," tegas Sugiono, Senin (2/8/2021).

Terkait dengan pihak sekolah yang tak bisa melaksanakan vaksinasi 100 persen bagi siswanya,  dia menegaskan  sekolah hanya diperbolehkan belajar daring saja. "Biar belajar daring saja dia!" tegasnya lagi.

Upaya keras itu, kenyataannya terkendala oleh pihak wali murid yang keberatan putra putrinya divaksin. Berbagai macam alasan dibuatnya. Kondisi ini menyebabkan banyak kepala sekolah kebingungan dalam mengambil keputusan.

Oleh karenanya, Sugiono  merekomendasikan kepada pihak sekolah agar siswa yang tidak mau divaksin, wajib disertakan  pernyataan secara tertulis dan bermatrai. "Itu sebagai upaya kami mem-'pressure' para orang tua dan siswa agar mengikuti vaksinasi ini," tambahnya.

 Fenomena takutnya pelajar  divaksinasi menyebabkan rendahnya serapan program vaksinasi ditingkatan pelajar.  "Kenapa di sini masih  banyak orang tua yang takut anaknya divaksin, padahal dikabupaten lain tidak?" sesalnya.

Kabag Humas SMA Negeri 02 Bondowoso Kholifah Nur azizah, menyampaikan bahwa hanya tinggal 10 siswa yang tidak mau divaksin. Dengan alasan orang tuanya masih menungggu vaksin yang lebih bagus, yaitu vaksin pfizer," jelasnya.

"Ada tiga orang telah menghadap saya. Saya tanya kenapa tidak setuju divaksin? Jawabnya, takut saya Bu! Itu tetangga saya dua minggu meninggal setelah divaksin," tuturnya sambil menirukan ucapan salah satu wali murid yang datang kepadanya.

Lantaran rasa takutnya sangat kuat, tentu pihak sekolah tidak memaksakan. Tetapi pihak sekolah menekan, jika tidak divaksin maka anaknya tak boleh mengikuti belajar tatap muka. "Namanya orang takut, ya, kita dengarkan. Tapi saya bilang ke-Wali Murid, syarat pembelajaran tatap muka, anaknya harus divaksin", pungkasnya. (ful/eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sekolah di Bondowoso Dilarang Belajar Tatap Muka, Ini Alasannya.

Terkini

Close x