Putra KH Ahmad Shidiq Firjaun Barlaman mengapresiasi kegiatan yang digelar IKA PMII Jember ini, karena ketika seseorang ini keliru dalam memandang, punya pola pikir yang keliru sehingga menjastis orang lain itu sebgai musuh, maka apapun, walaupun itu baik, maka tidak akan di terima.
“Jika dianggap musuh, meski baik, kita tidak bisa terima, namun jika dipandang saudara, walaupun disakiti, pikiran kita akan bicara bagaimanapun itu saudara,” Jelas putra KH Ahmad Shiddiq, yang akrab disapa Gus Firjaun, pada Harlah PMII ke 62 di Jember, Sabtu (16/4/2022).
Hadir juga sebagai narasumber yaitu perwakilan dari empat partai besar yang duduk di kursi DPRD Jember, yaitu, Ketua DPRD Jember (Fraksi PKB) Moh Itqon Syauqi, Nasdem, David Handokoseto, Fraksi Gerindra diwakili Ardi Pujo Prabowo dan Fraksi PDI Perjuangan Edy Cahyo Purnomo.
Pemilikiran itu muncul, seusai tragedi tanjung priok Jakarta Utara, yang melibatkan TNI dan warga sipil, pada 12 September 1984. Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Almarhum KH Ahmad Shodiq terus mendapat laporan Pangdam Brawijaya.
“Karena ada tanda-tanda gerakan ekstrim, bahkan ada kelompok-kelompok yang memandang pemerintah sebagai musuh, atas dasar itu, NU tidak boleh diam, beliau kemudian mengumpulkan kiai dan tokoh, menyampaikan konsep Trilogi Ukhuwah, saya ikut mendampingi,” katanya.
Konsep trilogi ukhuwah adalah menyatukan antara ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
“Ukhuwah Islamiyah, siapapun orang islam itu saudara kita, jangan memandang itu sebagai musuh, memandangnya tetap muslim, bahwa mereka melakukan penyerangan, walaupun beda aliran atau beda faham, itu lain persoalan, tetapi memandangnya tetap Muslim Akhus Muslim”, jelasanya.
Sedangkan ukhuwah Wathaniyah itu siapapun mereka yang berasal dari satu daerah, tidak pandang Suku, Ras dan agama, misal sama-sama orang Jember tidak kenal bertemu diluar, bolo dewe (teman sendiri),ini berkat ukhuwah Wathaniyah,” lanjut Pria yang juga Wakil Bupati Jember ini.
Kemudian yang ke tiga, lanjutnya, ukhuwah basyariyah, tidak melihat dari negara mana, agamanya apa, asal itu namanya manusia maka harus dijaga, kalau itu betul-betul bisa difahami, bisa dihayati dan bisa dirasakan maka Insya-Allah peradaban dunia akan membawa kebaikan.
Ketua IKA PMII Jember Ahmad Hadinuddin menjelaskan bahwa trilogi Ukhuwah ini, adalah pemikiran dari tokoh KH. Ahmad Shidiq, dalam merajut keberagaman di negeri ini. "Makanya kita juga hadirkan, tokoh-tokoh politik agar, teori ini mengkebumi," ujarnya.
Menurutnya, seminar bertema Trilogi Ukhuwah Sebagai Ibadah Merawat Persatuan Indonesia,’ ini tidak hanya membahas konsep Trilogi ukhuwah saja, juga mengulik masalah di Jember, diantaranya tingginya angka kemiskinan dan molornya Perda RWTW dan Perda RDTR .
Para nara sumber sepakat melakukan tekanan politik khususnya Perda itu cepat selesai. “Pasalnya DPRD tidak bisa membuat perda itu sebagai inisiatif, kami sebenarnya tak bosan-bosannya terus mendorong agar perda itu bisa selesai, untuk itu kami akan terus melakukan komunikasi dengan Bupati Jember H Hendy Siswanto” kata Ketua DPRD Jember ItqinSauqi
Hal senada ditegaskan Ardi, DPRD, katanya akan berupaya melakukan tekanan politik dengan tidak membahas perda lain, pasalnya sudah 7 tahun Jember tidak punya perda RDTL itu. “Soalnya perda itu sangat krusial, semua program harus berlandaskan perda itu,” timpal Ketua Fraksi PDI Perjuangan yang akrap disapa Cak Ipung ini.
Sementara Davit, disamping sepakat kedua perda itu cepat selesai. Ia juga menyoroti tentang terus meningkatnya angka kemiskinan di Jember. “Ini memang akan menjadi PR DPRD, tentunya juga seambrek PR lain yang jadi masukan IKA PMII pada pansus LKPJ Bupati”, katanya. (naw/eros).
