Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tanaman utama bibit Kelengkeng Jember Super (Jemsu) di Kebun agrowisata Rembangan yang baru tumbuh, nyaris tidak terlihat, tertutupi pohon jagung yang tingginya hingga diatas lutut orang dewasa.
Bahkan komoditas tanaman pangan diluar kontrak dengan PT. Karya Dunia Impian (KDI) di lahan seluas 2,80 ha di aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu sudah panen sekali."Ini penanaman ke dua kalinya," Ujar Suwarno salah satu warga di sekitar Rembangan, Jumat (5/8/2022)
Saat ditanya, siapa yang bekerja di kebun itu? Ia mengaku tidak tahu, karena tidak melibatkan warga sekitar. pengelolaanya dilakukan langsung oleh perusahaan. "Tidak ada warga sekitar, jadi semua yang berkerja dari bawah (perusahaan dan pemerintah)," jelasnya.
Komisaris PT. KDI Ahmad Cholili mengakui bahwa, tanaman jagung itu sengaja ditanam, guna melindungi (ngiyupi: jawa red) pokok. Sebab di Agrowisata ini, kekurangan air. "Karena airnya kurang, jadi harus pakek iyup-iyupan, jadi perlu tumpang sari kalau tidak habis sudah (kelengkengnya)," dalihnya.
Tim Ahli Hukum Bupati Hendy Siswanto ini mengaku lupa berapa hasilnya. Namun Ia mengaku telah menyewa selama lima tahun dan dibayar setiap tahun, sesuai dengan Permendagri nomor 19 tahun 2016."Aduh untuk hasilnya lupa saya, untuk berapa-berapanya anak saya yang tau," dalihnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) David Handoko Seto mengaku baru dengar kabar itu, untuk itu Ia berjanji akan melakukan pengecekan.“kita akan cek dan tanyakan pada perusahaan dan pemkab," katanya. (naw/eros).