![]() |
Salah-satu Atraksi Seni Budaya Kebo-Kebohan |
Unsur modernitas yang di gelar
Taman Blambangan Banyuwangi begitu kentara dan terasa istimewa mewarnai karnaval
budaya yang kental dengan kolaborasi saat jadi event pembuka Banyuwangi
Festival (B-Fest) 2013. Pergelaran BEC 2013 yang digelar Sabtu (7/9) tersebut diikuti 150 peserta
dengan tiga sub tema.
Defile pertama yang tampil di atas panggung catwalk dengan tema ‘Kebo Geni’, tampil dengan menggunakan kostum
etnik kebo-keboan yang didominasi warna merah dan hitam. Defile kedua, ‘Kebo
Bayu Tirto’, tampil dengan balutan kostum yang didominasi warna biru dan
silver. Defile ketiga-nya adalah ‘Kebo Bumi’, yang berlenggak-lenggok sangat
garang eksotiknya dibalut kostum warna hitam dan kuning emas yang artinya bumi
penuh kemakmuran.
Tampak tampil pula peserta BEC terbaik tahun 2012 dengan kostum Barong
sesuai dengan tema BEC-2012, ‘Re-Barong Using’. Tak cukup disitu, untuk
menghidupkan nuansa Banyuwangi Ethno Carnival, penonton juga disuguhi fragmen
upacara adat Kebo-keboan dari Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi dan Desa Alasmalang,
Kecamatan Singojuruh. Di ambilnya tema ‘The Legend Of Kebo-Keboan’ tersebut,
seperti yang dikatakan Bupati H. Abdullah Azwar Anas, Kebo-keboan mempunyai
filosofi tinggi terkait sejarah Banyuwangi. “Kebo menjadi mitra petani saat
menggarap sawah, sehingga kebo memiliki kedekatan dengan kemakmuran rakyat,”
sebutnya.
Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi, yang akrab disapa ‘Kang Anas’ itu
menerangkan, bahwa dipilihnya tema ‘The Legend Of Kebo-Keboan’ tahun 2013 yang
berbeda dengan tema tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan basis kebudayaan
Banyuwangi, yang berlimpah. “Ini perlu ditunjukkan kepada khalayak nasional
maupun internasional. Bahwa Banyuwangi, memang kaya dengan kultur budayanya,”
ujarnya bangga. Dalam event akbar tersebut, terlihat iringan live musik, talent
asli Banyuwangi, sekaligus BEC Banyuwangi tidak mengeksploitir tubuh penari,
tetapi mengeksploitir sebuah konsep.
Sementara di barisan penghujung BEC 2013, ada drum band Pemkab yang
mengiringi ‘Jebeng Thulik’ sembari membentangkan spanduk bertuliskan ‘See You
Next On BEC 2014’ dengan tema "Seblang". Sebagai penutup
penonton masih disuguhi atraksi panggung penyanyi kebanggaan Banyuwangi, Demi
dan Suliyanah yang melantunkan lagu khas Banyuwangi.
BEC 2013 itu sendiri dibuka langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Tranmisgrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, dihadiri Konsul Jenderal Amerika
Serikat (AS), Joaquin Monserrate, Konjen Timor Leste, Ketua DPP Golkar Abu
Rizal Bakrie (ARB), CEO Bosowa Grup, Erwin Aksa, Rizal Malarangeng, Ketua
Asosisasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (APKASI), Isran Noor yang juga Bupati
Kutai Timur, Bupati Agam, Sumatra Barat, Bupati Badung, Bali, Walikota
Probolinggo, Wabup Tangerang Selatan, Wabup Karawang, Jawa Barat serta Sekda
Pacitan dan Denada Tambunan beserta Emilia Contessa artis ibukota kelahiran
Banyuwangi. Juga disaksikan seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda)
dan tokoh masyarakat, agama, budayawan dan ratusan jurnalis media
cetak/elektronik, fotografer dalam dan luar negeri serta ribuan masyarakat
Blambangan yang menyemut memadati sepanjang jalan yang dilalui defile.
Bahkan, dalam testimoninya, Menakertrans Muhaimin Iskandar, menyatakan, bahwa
Banyuwangi, yang tumbuh kreatif dan inovatif mampu bersaing dengan kabupaten
lainnya. Dari kreativitas budaya ini akan bergulir ekonomi yang maju. “Banyuwangi
memiliki letak yang strategis, untungnya dikelola pemimpin kreatif. Sehingga
menjadikan budaya sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi. Insyalloh
Banyuwangi akan bisa menopang kekuatan ekonomi nasional sekaligus kemajuan dan
kejayaan Bangsa Indonesia,” seru Menakertrans yang mendapatkan applaus panjang
dari ribuan audiens pada siang hari itu. Menurut Menakertrans, dirinya berharap
kepada Bupati Anas dan tokoh-tokoh serta para pemimpin lainnya yang ada di
Banyuwangi, diharapkan dengan kerja keras pengangguran dan kemiskinan di
Banyuwangi bisa teratasi.
Aburizal Bakrie, yang populer disapa ARB, ikut menyatakan kekaguman
luar biasanya atas kreativitas Bupati Abdullah Azwar Anas, yang telah menumbuh
kembangkan budaya Banyuwangi. Menurutnya, Bupati Anas juga
punya kreatifitas memasarkan Banyuwangi sebagai daerah pariwisata.
Mudah-mudahan Festival Banyuwangi berlangsung terus.“Rakyatnya mandiri di
semua wilayah, Banyuwangi mengawali menjadi negara yang mandiri,” sebut
ARB.
Sebelumnya, para peserta BEC melakukan fashion on the road sejauh tiga
kilometer, mulai dari Jl. Kartini – Jl. Satsuit Tubun – Jl. PB Soedirman dan
finish di Jl. Ahmad Yani (depan kantor Pemkab Banyuwangi). Para penonton yang berjejal
dikanan kiri jalan disuguhi 300 penari gandrung yang menari secara massal
sebagai pembuka BEC 2013.