![]() |
Penyerahan
Sapi Kurban Oleh Ketua PAC GP Ansor Genteng
|
Prosesi
penyembelihan 2 ekor sapi dan 11
kambing tersebut dipusatkan di halaman Masjid besar Baitul Izzah Dua ekor sapi tersebut, satu berasal dari
bantuan Pemkab Banyuwangi, yang digelontor melalui Gerakan Pemuda Ansor (GP
Ansor) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Genteng, dan satunya lagi hasil
swadaya masyarakat Dusun Jenisari, yang secara rutin setiap tahun memang
melakukan kurban.
Sementara 11
kambing kurban yang ada, rinciannya 4 ekor datangnya dari lembaga pendidikan
SD/SMP Alam Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, dan 7 ekor lainnya
merupakan swadaya masyarakat setempat.
Sempat dalam
prosesi penyerahan hewan kurban sapi oleh M. Arief Fatwa, S.Ag, selaku ketua GP
Ansor PAC Kecamatan Genteng, kepada pengasuh Ponpes Robithotul Islam dan Imam
Masjid besar Baitul Izzah, Jenisari, terjadi guyonan yang membikin ‘Nyengir’ namun
benar adanya.
”Hakekat kurban
ini, marilah kita pahami bahwa kecintaan dan ketaatan kita harus lebih dari
segala-galanya. Termasuk kita harus lebih cinta dan taat kepada Alloh Swt dari
pada kepada anak maupun kepada istri sendiri,” cetus Fatwa, panggilan keseharian
pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, itu,
disambut senyuman dari puluhan orang yang siap dengan belati dan parangnya
untuk menyembelih hewan kurban.
Sebagaimana
disampaikan Pengasuh Ponpes Robithotul Islam KH. Abdillah Muchtar, bahwa
penyembelihan hewan kurban dilingkungan Masjid dan Ponpesnya adalah kegiatan
rutinitas tahunan yang dilaksanakan umat islam Dusun Jenisari dan sekitarnya.
”Kurban hewan sebagaimana tuntunan agama islam, rutin dilaksanakan oleh warga lingkungan
Dusun Jenisari. Tujuannya adalah untuk memperkokoh dan memperkuat persatuan
umat islam sekaligus demi terwujudnya ukhuwah islamiyah yang hakiki,” ungkap
Kyai yang pagi hari sebelumnya juga bertindak sebagai khotib dan imam shalat
Idul Adha 1434 Hijriyah tersebut.
Sementara KH.
Achmad Nizar, salah satu pengasuh Ponpes Robithotul Islam yang juga adik
kandung KH. Abdillah Muchtar, menegaskan, bahwa penyembelihan hewan kurban
tersebut bukan sekedar formalitas dan rutinitas saja. Tetapi dibalik itu semua,
sebagai cermin sifat keteladanan dari Nabi Ibrahim AS, yang karena kecintaan
dan ketaatannya kepada Alloh Swt rela melaksanakan kurban anaknya, Ismail, yang
kala itu sedang tumbuh remaja.
”Karena ujian dari Alloh tersebut dilaksanakan dengan
sepenuh hati serta ikhlas menyembelih putranya sendiri Nabi Ismail AS,
diturunkanlah mukjizat itu oleh Alloh Swt dengan menggantikan hewan kambing untuk
dijadikan kurban,” ujar Gus Nizar, sapaan akrab Kyai yang dikenal luwes dan
komunikatif dengan semua kalangan ini. (Hakim
Said)