Sejumlah guru beserta
orangtua yang mendampingi para bocah itu terlihat riuh, mempersiapkan kuas,
pewarna dan objek yang akan diwarnai putra-putrinya. Sesekali mereka tertawa,
melihat tingkah lucu para pelajar cilik yang mencoba menggoreskan kuasnya
tersebut.
Tak sedikit dari mereka
yang hanya duduk dipangkuan ibundanya, namun beberapa diantaranya terlihat
serius mengoleskan cat air dengan menggunakan kuas kecil. Bocah-bocah itu mencoba
mengkreasikan ide-ide mereka dengan objek tiga dimensi berbentuk binatang yang
akrab di dunia anak, seperti ikan dan gajah. “Anak saya tidak mau dibantu, dia
serius sekali,” kata Salma, salah seorang wali murid, sembari tersenyum.
Siti Hasanah, Ketua
Panitia kegiatan tersebut menuturkan, dalam gebyar mewarnai ini orang tua
diperkenankan membantu buah hatinya apabila mengalami kesulitan. Sebab, kegiatan
ini memang ditujukan hanya untuk mengenalkan jenis-jenis warna ke anak-anak.
“Prinsipnya, hanya
mengenalkan warna ke anak-anak. Makanya konsep kegiatan ini adalah gebyar bukan
lomba. Sehingga, tak ada perangkingan atau penilaian siapa yang paling bagus
dalam kreasi tersebut,” ungkapnya.
Kegiatan yang melibatkan seribu
anak berserta orang tua ini, lanjut Hasanah, berasal dari 52 Lembaga Paud yang
berada di wilayah Kecamatan Puger. Dari 52 lembaga Paud terebut, 14 diantaranya
adalah Pos Paud, yang diselenggarakan oleh ibu-ibu PKK di masing-masing desa,
sedang sisanya dari Kelompok Belajar.
Kepala UPT Dinas
Pendidikan Puger, Sumardi mengatakan, kegiatan gebyar ini adalah rangkaian dari
peringatan Hari Pendidikan dan Hari Kebangkitan Nasional, yang diperingati pada
bulan Mei ini. “Ini memang telah menjadi program kami, untuk memperingati
Hardiknas dan Harkitnas yang jatuh pada bulan Mei ini,” terang dia.